Gelanggang Mahasiswa: Suarakan Kebenaran

Hari Guru, Bijak Memilih:Saatnya Guru jadi Presiden

1,803

Pada hari baik, dan bulan baik ini yaitu bulan November. Bulan milik guru dan pahlawan di Indonesia tercinta ini. Bulan ini menunjukkan kepada kita bahwa kita bisa melawan penjajah; kita bisa melawan kebodohan; dan kita bisa bebas dari keterbelakangan. Begitu sangat besarnya andil, kuatnya pengaruh, dan besarnya kekuatan seorang pahlawan dan guru. Pada kesempatan dan momentum yang luar biasa ini, memasuki masa kontestasi memperebutkan hati dan suara rakyat, dan tentunya, suara yang sangat menentukan nasib guru dan rakyat itu sendiri di seluruh pelosok negeri, saya mengimbau kepada para guru di Indonesia ini, kita mesti bijak dalam mengambil keputusan, bijak dalam menetukan arah, dan pilihan. Meskipun penuh dengan beragam macam tekanan dan tantangan yakinlah harapan akan perubahan itu pasti ada. Mari berubah ke perubahan yang lebih berkeadilan bagi negara dan bangsa.

Memilih bukan suatu hal yang mudah. Bertahan dan setia terhadap pilihan yang dipilih pun bukan yang mudah. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih. Apalagi dalam memilih pemimipin bangsa ini untuk lima tahun ke depannya. Kenalilah dulu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan dipilih. Setidaknya latar belakang pendidikan calon menjadi hal yang wajib untuk dipertimbangkan.

Sudah lama kita merindukan pemimpin yang berlatar belakang guru, dosen, atau akademisi. Tidak banyak contoh pemimipin di dunia yang memiliki latar belakang hal tersebut. Angela Merkel seorang mantan Kanselir Jerman (Kanselir itu di negara lain setara dengan seorang perdana menteri), Angela Merkel yang merupakan seorang Doktor Kimia Fisik sebelumnya merupakan dosen, juga pernah mengajar di Institut Pendidikan Fisika dan Kimia di Universitas Central FriedrichWilhelmdi Leipzieg. Walaupun bukan seorang guruditingkat sekolah, namun ia memiliki pengalaman di dunia pendidikan sebelum terjun ke politik dan menjadi Kanselir Jerman.Kemudian ada Woodrow Wilson misalnya presiden Amerika Serikat ke-28 yang merupakan Doktor dalam bidang ilmu tata negara dan sejarah. Presiden yang berasal dari kalangan akademisi yang mampu melahirkan kebijakan yang fundamental di Amerika. Pada akhir dia meraih Nobel berkat pemikirannya. Sudah terbukti bahwa yang pemimpin yang berlatarkan guru, dosen, atau akademisi mampu melahirkan kebijakan yang bersumber dari analisis dengan berpikir sistemis.

Tak usah jauh-jauh. Soekarno dan Hatta juga berasal dari guru. Tentu tidak dipungkiri lagi kebijakan fundamental yang dilahirkan oleh mereka. Maka sudah saatnya kita memilih calon presiden yang berlatar belakang guru, dosen, atau akademisi. Dari tiga calon presiden yang dapat kita pilih dan memenuhi kriteria sebagai guru, dosen, atau akademisi adalah Anies Baswedan. Beliau pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina. Pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Beliau sudah terbiasa berpikir sistematis, Ilmiah, dan berbasis data. Beliau sudah membuktikan kapasitasnya sebagai seorang yang berlatar akademisi ketika memimpin Jakarta. Setiap kebijakan yang dihasilkan selalu berbasis data. Itulah buktinya ketika memilih pemimipin yang tepat maka kebijakannya pun berkualitas.

Negeri ini akan lebih bagus kalau dipimpin oleh tokoh yang berlatar belakang guru, dosen, atau akademisi. Karena dengan memiliki seorang pemimpin yang berlatar belakang pendidikan (Guru, Dosen/ Akademisi) dapat membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu pendidikan, kemudian dapat membawa perspektif intelektual dan pengetahuan mendalam kedalam kepemimpinan negara. Selain itu, pemimpin yang berlatar belakang guru, dosen/ Akademisi bisa membawa pengalaman langsung dari dunia pendidikan dan kepemimpinan, kemampuan dalam memahami kebutuhan pendidikan dan pembangunan manusia bisa menjadi nilai tambah. Sudah saatnya negeri ini dipimpin seorang guru. Saya Yakin Anies pilihan yang tepat.

Dalam melakukan pilihan kita butuh momentum untuk bertindak. Momentum itu bisa memengaruhi aksi yang akan direncanakan. Pada momentum Hari Guru Nasional ini, mari kita gaungkan bahwa guru bisa memimpin, guru bisa memajukan bangsa, dan guru bisa jadi Presiden. Semoga momentum hari guru Nasional ini, perubahan yang kita inginkan bisa tercapai. Saya yakin Indonesia bisa berkeadilan melalui tangan guru yang hebat.

Opini ini sudah diterbitkan/sumber: https://mediasindent.com/hari-guru-bijak-memilih-momentum-guru-jadi-presiden-dr-amar-salahuddin-m-pd-dosen-fkip-universitas-dharmas-indonesia/

Leave A Reply

Your email address will not be published.