Gelanggang Mahasiswa: Suarakan Kebenaran

Tahun Ajaran Baru, Perguruan Tinggi Lakukan Pembelajaran Daring dan Luring

989

Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr. Herri, MBA menyampaikan bahwa diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri terkait pembelajaran tatap muka pada tahun 2021 memberikan kewenangan kepada pimpinan perguruan tinggi menyelenggarakan perkuliahan secara tatap muka.

“Sebelumnya pembelajaran di perguruan tinggi semaksimal mungkin dilaksanakan secara daring. Sekarang, dengan adanya SKB 4 menteri pelaksanaan perkuliahan dimungkinkan dilakukan secara tatap muka. Hal ini bisa dilaksanakan melihat kondisi pada daerah masing-masing,” kata Prof. Herri.

Lebih lanjut, Kepala Lembaga menegaskan bahwa pelaksanaan kuliah tatap muka atau dikenal dengan istilah luring ini perlu dikoordinasikan dengan satgas covid-19 di daerah masing-masing. Selain itu, proses pembelajaran di perguruan tinggi juga bisa dilakukan dengan mengkombinasikan pertemuan secara daring dan luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Menurut Prof. Herri dalam kondisi pandemi ini, perguruan tinggi diharuskan memperkuat infrastruktur dan budaya pembelajaran daring sehingga mahasiswa dapat terus mendapatkan pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu, di perguruan tinggi perlu adanya sebuah unit yang bertugas menjaga dan mengawasi serta bertanggung jawab terkait pelaksanaan perkuliahan tersebut. Kita tentunya tidak berharap perguruan tinggi tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Tetap waspada serta utamakan kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Berikutnya adalah penyempurnaan data pada Sistem Informasi Manajemen Dosen (Simdos). Bagi LLDIKTI Wilayah X, data ini dapat dimanfaatkan dalam merencanakan dan membuat program pengembangan dalam peningkatan mutu dosen. Misalnya tentang kepangkatan dosen. Kalau dosen tidak naik pangkat, tentu akan merugikan perguruan tinggi dan calon lulusan karena hal ini juga berkaitan dengan kinerja dosen itu sendiri. Ilmu pengetahuan terus berkembang. Begitu juga dengan dosen. Perlu meningkatkan kompetensi, membaca jurnal dan referensi terbaru dalam keilmuannya. Ini dapat meningkatkan kinerja dosen dan perguruan tinggi.  

Selanjutnya adalah pendidikan karakter bagi mahasiswa. Perguruan tingi perlu mengembangkan pendidikan karakter mahasiswa terutama yang menyangkut tema pendidikan antikorupsi, taat pajak, anti kekerasan, empat pilar kebangsaan; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar. Intinya adalah, bagaimana anak didik tumbuh menjadi orang yang berkarakter baik, jujur serta mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

“Melalui pendidikan, ajarkan anak-anak kita untuk menghargai keberagaman dan menghormati keberagaman. Dari perguruan tinggi kita semua mengharapkan lahir anak bangsa yang cerdas, berkarakter baik sehingga menjadi harapan bangsa. Kita tentu tidak menginginkan anak didik kita menjadi manusia yang hanya menikmati hasil pembangunan tanpa turut berkontribusi untuk mewujudkan pembangunan yang lebih baik,” tegas Prof. Herri.

Selain karakter yang unggul, Kepala LLDIKTI Wilayah X mengingatkan pimpinan PTS untuk terus memotivasi mahasiswa dalam membangun jiwa dan semangat wirausaha.

Sejalan dengan itu, guru besar manajemen Universitas Andalas itu mengatakan bahwa setiap tahunnya LLDIKTI Wilayah X menggelar kompetisi kewirausahaan bagi mahasiswa. Ajang kewirausahaan yang kelima tahun 2021 akan diselenggarakan di Sumatera Barat dengan tuan rumah Universitas Bung Hatta.

“Entrepreneurship award sudah menjadi ikon LLDIKTI Wilayah X. Ini sebuah kesempatan yang bagus untuk mahasiswa dalam mengasah jiwa kewirausahaan. Tahun ini, panitia menyediakan total hadiah sebanyak 125 juta rupiah bagi para pemenang. Semoga pelaksanaan entrepreneurship award yang kelima ini tetap meriah, meskipun dalam masa pandemi. Kita mengharapkan, partisipasi mahasiswa, calon wirausaha muda di LLDIKTI Wilayah X terus meningkat,” ucap Prof. Herri.

“Entrepreneurship award merupakan sebuah metode yang dirancang LLDIKTI Wilayah X bersama pimpinan PTS dalam membentuk pemuda yang memiliki sifat kreatif, inovatif dan berani menanggung resiko. Orang yang bisa mengelola sumber daya yang ada, melahirkan kegiatan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor,” tambahnya.

Terakhir, Kepala Lembaga mengajak pimpinan perguruan tinggi untuk terus melakukan dan meningkatkan berbagai kerja sama dalam peningkatan mutu lulusan. Kerja sama bisa dilakukan antar perguruan tinggi baik dalam menyelenggarakan tes bersama masuk perguruan tinggi maupun berbagi materi ajar pembelajaran. Sedangkan untuk meningkatkan capaian pembelajaran serta mutu lulusan, perguruan tinggi dapat melakukan kerja sama dengan dunia industri dalam kerangka menyukseskan program “Kampus Merdeka”. (*)

Sumber : http://lldikti10.ristekdikti.go.id/id/

Leave A Reply

Your email address will not be published.